ada yang mau ditanyakan silahkan tanyakan saja jangan sungkan2 saya sedia membantu dengan senang hati...






Follow Us Now

Senin, 31 Oktober 2011

Panduan Slipstreaming driver SATA ke dalam CD Windows XP dengan nLite


Instalasi Windows XP pada harddisk SATA terkadang mensyaratkan kita untuk menginstall terlebih dahulu driver SATA sebelum proses instalasi. Pada Umumnya vendor menyarankan driver dikopi kedalam sebuah floppy disk, kemudian menekan F6 saat awal instalasi WindowsXP. Tapi hari gini, cari floppy? bikin pusing deh.. Nah tulisan berikut akan memberikan alternatif cara instalasi Windows XP dengan mengintegrasikan driver SATA ke dalam CD instalasi XP.
 Setahu saya Microsoft memperkenankan pengguna melakukan backup/copy CD original maksimal 1 kali. Jadi, para pengguna windows Original, langkah ini masih direstui Microsoft.. 
 Berikut ini langkah step-by-step integrasi driver SATA ke dalam CD Instalasi Windows XP dengan menggunakan nLIte. Sebelumnya siapkan beberapa perangkat yang dibutuhkan sebagai berikut:
nLite, Tool untuk melakukan integrasi (slipstreaming) driver SATA ke dalam CD instalasi WinXP. Dapat Anda download di sini.
Driver SATA, Bagi pengguna Vostro 1200 silakan download di sini. Saya juga sediakan driver Inspiron 1420 dan Acer Desktop M1641. Bagi pengguna Laptop Dell yang lain, silakan cari di Download Page Dell berikut, atau cari di google dengan kata kunci “SERI_LAPTOP_ANDA sata driver download”. Pastikan Anda mengganti SERI_LAPTOP_ANDA dengan seri sebenarnya, misalnya Inspiron 1420.
 Langkah integrasi driver:
Masukkan CD Instalasi Windows XP Anda dan copy semua isi di dalamnya ke dalam sebuah folder. Saya beri nama folder ini “WinXp”.
Extract driver SATA yang telah Anda download ke dalam sebuah folder. Beri nama “Driver SATA”
Jalankan nLite > pilih “Next”.
 Selanjutnya, Browse dan temukan folder tempat Anda tadi menyalin isi CD. Saya tadi memberi nama “WinXp”.
 Pilih “Next”, tunggu beberapa saat agar komputer selesai memindai seluruh file Instalasi Windows. Klik “Next” sekali lagi dan Anda akan masuk ke bagian “Presets”. Abaikan dan pilih “Next”.
 Dalam “Task Selection”, pastikan Anda memilih “Drivers” dan “Bootable ISO” dengan meng-klik kedua pilihan ini. Akhiri dengan klik “Next”.
 Pilih “Insert” > “Single driver”
 Browse dan temukan folder tempat tadi Anda menyimpan driver SATA (saya beri nama “Driver SATA”) dan pilih salah satu file dengan ekstensi .INF. Untuk Vostro 1200 saya pilih “iaahci.inf”.
Selanjutnya akan muncul jendela seperti di bawah ini. Pastikan Anda memilih “Textmode driver” dan pilih juga semua driver dengan menean tombol CTRL+A dan akhiri dengan “OK”
Anda Akan melihat jendela seperti dibawah ini. Pilih “Next” dan akan muncul konfirmasi.
Pilih “Yes” Untuk memulai proses Slipstreaming.
Biarkan hingga selesai kemudian pilih “Next”.
Sampai di sini, pada pilihan Mode Anda dapat memilih dua hal; pertama, membuat image CD dalam bentuk ISO untuk kemudian di-burn dengan program Burning khusus (misal: Nero), atau kedua, langsung melakukan burning langsung ke CD-R under “Mode”. Saya pilih “Make ISO” agar saya punya kopian Image Windows yang saya buat sebagai backup. Anda boleh memasukkan nama apapun ke dalam “Label” tapi jangan terlalu panjang. Saya pilih nama WINXP_SATA atau semacamnya. Klik tombol “Make ISO”, kemudian akan muncul jendela untuk menentukan tempat penyimpanan file ISO, Pilih dan “Save”.
Tunggu hingga selesai dan pilih “Next”.
Klik “Finish” untuk keluar dari nLite
Terimakasih sudah membaca tutorial ini. Anda terbantu? silakan tinggalkan pesan Anda di kolom komentar berikut.
Read more »

Minggu, 30 Oktober 2011

Dasar JSP

JSP adalah suatu teknologi web berbasis bahasa pemrograman Java dan berjalan di
Platform Java, serta merupakan bagian teknologi J2EE (Java 2 Enterprise Edition). JSP sangat sesuai dan tangguh untuk menangani presentasi di web. Sedangkan J2EE
merupakan platform Java untuk pengembangan sistem aplikasi enterprise dengan
dukungan API (Application Programming Inteface) yang lengkap dan portabilitas serta
memberikan sarana untuk membuat suatu  aplikasi yang memisahkan antara business
logic (sistem), presentasi dan data.
JSP merupakan bagian dari J2EE dan khususnya merupakan komponen web dari
aplikasi J2EE secara keseluruhan. JSP juga memerlukan JVM (Java Virtual Machine)
supaya dapat berjalan, yang berarti juga  mengisyaratkan keharusan menginstal Java
Virtual Machine di server, dimana JSP akan dijalankan. Selain JVM, JSP juga
memerlukan server yang disebut dengan Web Container.
Teknologi JSP menyediakan cara yang lebih mudah dan cepat untuk membuat
halaman-halaman web yang menampilkan isi secara dinamik. Teknologi JSP didesain
untuk membuat lebih mudah dan cepat dalam membuat aplikasi berbasis web yang
bekerja dengan berbagai macam web server, application server, browser dan
development tool.
Java Server Pages (JSP) adalah bahasa scripting untuk web programming yang
bersifat  server side  seperti halnya PHP dan ASP. JSP dapat berupa gabungan antara
baris HTML dan fungsi-fungsi dari JSP itu sendiri. Berbeda dengan Servlet yang harus
dikompilasi oleh USER menjadi class sebelum dijalankan, JSP tidak perlu dikompilasi
oleh USER tapi SERVER yang akan melakukan tugas tersebut. Makanya pada saat user
membuat pertama kali atau melakukan modifikasi halaman dan mengeksekusinya pada
web browser akan memakan sedikit waktu sebelum ditampilkan. 

1.2  Daur Hidup JSP 
Sebagai gambaran bagaimana JSP melalui masa hidupnya bisa dilihat pada
gambar berikut :
 
Seperti tipe aplikasi java lainnya (Servlet, Applet, Midlet dll), JSP juga bertipe
strong Type artinya penggunaan variable pada halaman tersebut harus dideklarasikan
terlebih dahulu. Misalnya pada sintaks pengulangan berikut:

for (int i=1; i<13; i++)
{
// statement
}
Seperti halnya skrip-skrip server side yang lain, JSP pun memerlukan Web server.
Skrip ASP memerlukan IIS sebagai web server, PHP memerlukan IIS atau Apache,
sedangkan JSP bisa menggunakan Apache Tomcat sebagai salah satu web server yang
mendukungnya.
Agar bisa menjalankan file-file JSP yang berbasis Java, diperlukan web server
yang mampu memproses Java, atau minimal JSP engine yang dapat terintegrasi dengan
web server.

1.3  Web Container
Menurut spesifikasi J2EE, dikenal EJB Container, Web Container dan Application
Server. Web Container adalah services yang dijalankan oleh suatu Java Application
Server hususnya untuk services yang compliance/kompatibel dengan Servlet dan JSP.
Selain menjadi services oleh Java Application Server, Web Container dapat berdiri
sendiri. Contoh Web Container adalah Tomcat, ServletExec, Resin, Jrun, Blazix. Web
Container juga dapat bekerja sama dengan web server, misalnya Tomcat dengan
Apache, Jrun dengan IIS.
Web Server adalah software untyk server yang menangani request melalui
protokol HTTP yang digunakan oleh situs-situs web saat ini dalam menangani request
file statik HTML, sepeti Apache dan Microsoft IIS. Web server sekarang sering
“dibungkus” oleh Java Application Server sebagai HTTP Server.
Java Application Server adalah Server yang terdiri atas HTTP Server (Web
Server), EJB Container maupun Web Container. Contoh Java Application Server: Sun
J2EE RI 1.2/1.3, Borland AppServer 4.5/Enterprise Server 5.0, Oracle9i Application
Server dan lainnya.
1.4  Jakarta Tomcat
Jakarta Tomcat adalah web application server, yang mempunyai kemampuan
sebagai Servlet container dan JSP container di mana Anda bisa mendeploy Servlet dan
JSP. Di atas Jakarta Tomcat, Servlet dan JSP akan bekerja melayani request dari client,
yang lumrahnya adalah berupa browser.
Untuk bisa menjalankan Jakarta Tomcat, Anda membutuhkan Java Development
Kit (JDK). Untuk instalasi Jakarta Tomcat, Anda bisa mendownload binary dari
http://jakarta.apache.org , dalam format .zip, .tar.gz. Yang Anda perlu lakukan hanyalah
mendecompress file tersebut.
Dalam bekerja dengan Jakarta Tomcat, Anda mempunyai sebuah directory yang
dikenal sebagai TOMCAT_HOME. TOMCAT_HOME adalah directory di mana
Jakarta Tomcat diinstall. Selanjutnya di bawah TOMCAT_HOME Anda akan
menemukan beberapa subdirectory, diantaranya bin/, conf/, logs/ dan webapp/. Di
dalam subdirectory bin/ terdapat file-file executable terutama untuk menjalankan dan
menghentikan Jakarta Tomcat. Di dalam subdirectory conf/ terdapat file-file untuk
configuration. Di dalam subdirectory logs/ terdapat file-file log. Dan subdirectory
webapp/ adalah di mana Anda bisa meletakkan aplikasi Web yang Anda bangun dengan
Servlet dan JSP.Di bawah subdirectory webapp/ Anda bisa mengcreate subdirectory.
Sub directory ini akan dijadikan sebagai Context oleh Jakarta Tomcat.
Anda menjalankan Jakarta Tomcat dengan mengexecute  startup.sh  di
subdirectory bin/. Sedangkan untuk menghentikan Tomcat Anda mengexecute
shutdown.sh  di sub directory bin/ juga.Secara default Jakarta  Tomcat siap melayani
request dari client melalui port 8080. Melalui Web browser, Anda bisa menghubungi
http://localhost:8080

1.5  Context
Sebuah  Context  adalah sebuah aplikasi Web yang terpisah, berdiri sendiri,
independen. Sebuah Context mempunyai configuration masing-masing. Library dari
sebuah Context juga tidak bisa dibaca oleh Context lain. Obyek di sebuah Context tidak
bisa mengakses obyek di Context lain.
Di atas sebuah web application server seperti Jakarta Tomcat bisa dideploy lebih
dari satu Context. Anda bisa membuat sebuah Context dengan mengcreate sebuah
subdirectory di bawah  TOMCAT_HOME/webapps/.  Dalam folder webapps/ inilah
file JSP ditaruh.
Sebuah Context yang lengkap mempunyai  subdirectory WEB-INF/ di mana
terdapat web.xml yang merupakan configuration file dari Context ini. Di dalam WEB-
INF/ bisa terdapat subdirectory classes/ dan lib/. Subdirectory classes/ adalah di mana
file-file  .class diletakkan, sedangkan lib/ adalah di mana file-file  .jar, yang merupakan
kumpulan file-file .class, diletakkan.

1.6  Java Virtual Machine
 Sebelum menginstal Web Container sebagai prasyarat untuk menjalanka JSP,
maka terlebih dulu harus menginstal Java Virtual Machine. Java Virtual Machine adalah
software yang berfungsi untuk menerjemahkan program Java supaya dapat dimengerti
oleh komputer. Untuk memiliki Java Virtual Machine di komputer, maka perlu
mendownload JDK (Java Development Kit) yang tersedia di http://java.sun.com karena
untuk development diperlukan class-class  API. Apabila tidak melakukan proses
development dan hanya perlu menjalankan program, maka yang diperlukan hanya JRE
(Java Runtime Environment).

1.7  Percobaan
1.  Instalasi Java Virtual Machine
a.  Lakukan Java Virtual Machine sampai selesai.
b.  Lakukan setting path dan classpath dengan cara sebagai berikut:
-  Buka Control Panel – System
-  Pilih tab : Advanced
-  Pilih button: Environment Variables
-  Di bagian system variables lakukan setting PATH dan CLASSPATH sebagai
berikut:
 Pada variabel PATH tambahkan :
c:\nama_folder_tempat_instal\bin
Pada variabel CLASSPATH tambahkan:  
.;c:\nama_folder_tempat_instal\lib\tools.jar
Bila variabel CLASSPATH belum ada maka buat variabel baru dengan
menekan tombol new.
c.  Lakukan pengecekan hasil instalasi dengan cara buka command promt, Ketikkan
perintah  javac, bila keluar instruksi cara  penggunaan maka instalasi telah
berhasil.
 
2.  Instalasi Web Server Tomcat
a.  Instal Web Server Tomcat sampai selesai
b.  Jalankan Web Server Tomcat dengan cara memilih menu Start Tomcat dari pop
up menu dan selanjutkan akan keluar tampilan seperti pada Gambar berikut. Untuk
menghentikan Web Server maka pilih menu Stop Tomcat.
  
c.  Jalankan browser dan akses alamat http://localhost:8080. Bila instalasi web
server Tomcat berhasil maka akan keluar tampilan seperti pada Gambar.

 
3.  Membuat context.
a.  Buatlah sebuah folder (misal dengan nama ‘proses’) didalam
TomcatHome/webapp/. Maka akan  didapat hirarki sebagai berikut
TomcatHome/webapp/proses.
b.  Selanjutnya kopi folder WEB-INF dari TomcatHome/webapp/ROOT ke
TomcatHome/webapp/proses  sehingga didapat hirarki
TomcatHome/webapp/proses/WEB-INF.
c.  Dengan demikian maka didapat contex baru yang bernama proses. Dalam contex
baru inilah file-file jsp ditaruh.
d.  Untuk mencoba web server yang dibuat jalan atau tidak maka taruhlah file
dalam contex proses yang baru dibuat misal file Data.txt.

 
e.  Buka browser dan ketikkan alamat url http://localhost:8080/proses. Bila context
berhasil dibangun maka akan didapat tampilan seperti pada Gambar berikut.
4.  Membuat program sederhana untuk menampilkan halaman JSP pada browser. 
a. Buatlah file seperti pada Listing 1.1, simpan dengan nama Hello.jsp. Taruh file ini
dalam folder proses.

 
b. Akses Hello.jsp dengan cara menuliskan alamat 

Read more »

JARING MAKANAN PADA TINGKAT EKOSISTEM


Sebelum masuk ke dalam pengertian ekosistem, masih ingatkah Anda apa artinya lingkungan biotik dan lingkungan abiotik? Ya betul, lingkungan biotik adalah bagian lingkungan yang berupa makhluk-makhluk hidup (fungi, tumbuhan, hewan, dan monera). Dan lingkungan abiotik adalah bagian lingkungan yang berupa benda tak hidup (contohnya air, tanah, udara, cahaya, pH, suhu dan iklim). Menurut Anda apakah lingkungan biotik saling berpengaruh dengan lingkungan abiotik? Ya betul, memang kedua komponen tersebut saling mempengaruhi. Coba berikan sebuah contoh mengenai pengaruh lingkungan abiotik terhadap lingkungan biotik, dan sebuah contoh pengaruh lingkungan biotik terhadap lingkungan abiotik. Jika Anda dapat memberikan contoh-contoh seperti yang diminta tadi dengan benar, berarti pemikiran Anda sudah masuk ke dalam pengertian ekosistem.

Memang ekosistem dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik atau interaksi antara organisme dengan lingkungan abiotiknya. Definisi yang lebih tepat mengenai Ekosistem adalah tingkatan organisasi kehidupan yang mencakup organisme dan lingkungan tak hidup, dimana kedua komponen tersebut saling mempengaruhi dan berinteraksi.
Pada ekosistem, setiap organisme mempunyai suatu peranan, ada yang berperan sebagai produsen, konsumen ataupun dekomposer. Produsen terdiri dari organisme-organisme berklorofil (autotrof) yang mampu memproduksi zat-zat organik dari zat-zat anorganik (melalui fotosintesis). Zat-zat organik ini kemudian dimanfaatkan oleh organisme-organisme heterotrof (manusia dan hewan) yang berperan sebagai konsumen.
Sebagai konsumen, hewan ada yang memakan produsen secara langsung, tetapi ada pula yang mendapat makanan secara tidak langsung dari produsen dengan memakan konsumen lainnya. Karenanya konsumen dibedakan menjadi beberapa macam yaitu konsumen I, konsumen II, dan seterusnya hingga konsumen puncak. Konsumen II, III, dan seterusnya tidak memakan produsen secara langsung tetapi tetap tergantung pada produsen, karena sumber makanan konsumen I adalah produsen. Peranan makan dan dimakan di dalam ekosistem akan membentuk rantai makanan bahkan jaring-jaring makanan. Perhatikan contoh sebuah rantai makanan ini: daun berwarna hijau (Produsen) --> ulat (Konsumen I) --> ayam (Konsumen II) --> musang (Konsumen III) --> macan (Konsumen IV/Puncak).

Dalam ekosistem rantai makanan jarang berlangsung dalam urutan linier seperti di atas, tetapi membentuk jaring-jaring makanan (food web). Perhatikan contoh jaring-jaring makanan pada gambar 1 berikut ini.
 
Gambar 1. Suatu jaring-jaring makanan

Peran dekomposer ditempati oleh organisme yang bersifat saprofit, yaitu bakteri pengurai dan jamur saproba. Keberadaan dekomposer sangat penting dalam ekosistem. Oleh dekomposer, hewan atau tumbuhan yang mati akan diuraikan dan dikembalikan ke tanah menjadi unsur hara (zat anorganik) yang penting bagi pertumbuhan tumbuhan. Aktivitas pengurai juga menghasilkan gas karbondioksida yang penting bagi fotosintesis. Coba Anda pikirkan apakah yang terjadi jika di dunia ini tidak ada bakteri pengurai dan jamur saproba?

Pada hakikatnya dalam organisasi kehidupan tingkat ekosistem terjadi proses-proses sirkulasi materi, transformasi, akumulasi energi, dan akumulasi materi melalui organisme. Ekosistem juga merupakan suatu sistem yang terbuka dan dinamis. Keluar masuknya energi dan materi bertujuan mempertahankan organisasinya serta mempertahankan fungsinya. Zat-zat anorganik dalam suatu ekosistem tetap konstan atau seimbang, mengapa? Ya, karena unsur-unsur kimia esensial pembentuk protoplasma beredar dalam biosfer melalui siklus biogeokimiawi. Contoh siklus biogeokimiawi adalah siklus carbon, siklus oksigen, siklus nitrogen, siklus fosfor, dan siklus sulfur. (Materi ini akan Anda pelajari khusus pada materi Daur Biogeokimia.) Maka dari itulah keseimbangan dalam ekosistem sangat penting untuk selalu terjaga.

Namun keseimbangan ekosistem dapat terganggu jika komponen-komponen penyusunnya rusak atau bahkan hilang. Apakah yang menjadi penyebab rusaknya keseimbangan ekosistem? Ya benar, selain karena bencana alam, ekosistem dapat rusak akibat perbuatan manusia. Coba Anda berikan contoh kerusakan ekosistem akibat bencana alam? Ya betul, contoh kerusakan ekosistem akibat bencana alam adalah letusan gunung berapi, dimana lahar panasnya dapat mematikan organisme (hewan dan tumbuhan) dan mikroorganisme yang dilaluinya. Dapatkah Anda berikan contoh lainnya? Coba Anda berikan pula contoh kerusakan ekosistem akibat perbuatan manusia! Ya benar, penggundulan hutan, serta pencemaran air, tanah dan udara. Dapatkah Anda berikan contoh lainnya?

Apabila terjadi kerusakan ekosistem, pada dasarnya ekosistem masih dapat memperbaiki dirinya (self purification) hingga tercapai keseimbangan kembali dalam jangka waktu tertentu; Sebentar atau lama, tergantung dari tingkat kerusakannya. Perkembangan ekosistem menuju kedewasaan dan keseimbangan ini dikenal dengan istilah suksesi ekologis.
Read more »

Panduan Instalasi openSUSE 11.0 Panduan Instalasi openSUSE 11.0 Menggunakan DVD Instalasi


Proses instalasi pada openSUSE 11.0 sudah jauh lebih singkat, simple dan cepat dibandingkan
versi sebelumnya. Ada banyak perubahan perbaikan yang akan memukau para pengguna
openSUSE versi terdahulu maupun pengguna baru openSUSE yang beralih dari Windows atau
dari distro lain.
Instalasi openSUSE 11.0 tersedia dalam 2 cara, yaitu instalasi menggunakan DVD Instalasi dan
nstalasi menggunakan LiveCD.
Tutorial ini akan mendeskripsikan proses instalasi menggunakan DVD. Untuk panduan instalasi
menggunakan LiveCD, silakan melakukan browsing pada halaman
http://www.opensuse.or.id/panduan
PROSES INSTALASI
1) Dapatkan DVD Instalasi openSUSE 11.0, baik dengan cara download dan
melakukan burning DVD maupun dengan cara membelinya melalui toko-toko
online yang menjual CD/DVD Linux. Berbeda dengan CD/DVD Windows yang
terlarang untuk dijual karena berarti ilegal, CD dan DVD Linux openSUSE boleh
diperjual belikan secara legal dengan biaya yang relatif murah. DVD Instalasi
openSUSE misalnya, bisa didapatkan mulai dari harga Rp. 10.000,- sampai
dengan Rp. 50.000,- tergantung kemasan, support dan kesepakatan sebelumnya.
2) Boot komputer dengan posisi CDROM sebagai pilihan pertama pada boot device
priority di BIOS
 
3) Pilih Installation. Pada pilihan ini, kita dapat mengubah pilihan bahasa untuk
instalasi, ukuran layar, lokasi sumber instalasi (DVD atau melalui network), pilihan
kernel dan tambahan driver.
4) Kita akan masuk ke posisi Welcome Screen. Klik Next
 
5) openSUSE akan melakukan deteksi hardware dan sistem yang ada. Tunggu
sebentar hingga proses deteksi selesai dilakukan.
6) Pilihan berikutnya adalah pilihan instalasi, apakah berupa Instalasi Baru, Update
atau Perbaikan Instalasi Sebelumnya. Karena proses ini merupakan instalasi
awal, pilih New Installation.
  
7) Berikutnya adalah menentukan waktu dan area waktu (Time Zone). Pilih Asia
Jakarta jika memang tinggal didaerah WIB dan pilih area lokasi lain jika tinggal di
area waktu WITA/WIT
8) Pilihan berikutnya adalah menentukan desktop manager. Tersedia berbagai
pilihan, baik Gnome, KDE 3.5, KDE 4maupun yang lain (XFCE, minimal system dll)

 
9) Setelah menentukan Desktop Manager, tahap selanjutnya adalah menentukan
formasi harddisk. Jika sudah memiliki data pada harddisk, tahap ini adalah tahap
yang perlu perhatian extra agar jangan sampai data yang sudah ada termasuk
kedalam bagian yang akan diformat. Saran saya, sebaiknya memilih partisi /
(partisi root) yang lebih besar daripada /home karena / akan menjadi folder utama
dan melakukan resize ukuran / jauh lebih sulit daripada melakukan resize ukuran
partisi lain
 
10) Tahap berikutnya adalah menentukan nama user dan password sistem. Untuk
kemudahan, kita bisa menggunakan password sistem sebagai password admin
(root)
 
11) Sebelum proses instalasi dilakukan, ada overview mengenai pilihan yang sudah
dilakukan. Kita masih bisa melakukan perubahan dari halaman overview ini.
  
12) Jika sudah OK, kita bisa memilih tombol Install.
 
13) Tahap terakhir adalah proses konfigurasi secara otomatis untuk menentukan resolusi layar dan konfigurasi hardware lainnya.
 
14)  Setelah proses ini selesai, kita bisa menggunakan openSUSE 11.0 dengan
leluasa.

Read more »

 
Powered by Blogger